
Ende, Kelimutu Pos
Sehari setelah mendapat laporan dari petani ubi di Kampung Nuabosi, Ende, NTT, terkait serangan hama busuk umbi, Kadistan Ende, H. Gadir Dean langsung membentuk tim teknis. Tidak itu saja, Kadiatan Ende bersama tim teknis langsung meninjau kebun milikpetani ubi di Kampung Nuabosi.
Usai meninjau langsung lahan milik petani ubi di Dusun Potu Pley, Desa Ndetundora II Kecamatan Ende, Kadis Pertanian Ende, H. Gadir Dean, mengatakan, luas lahan yang terkena serangan hama busuk umbi seluas 0.41 hektar. Lahan pertanian tersebut milik Yohanes Berkmasn Rera.
Dari hasil pemantauan lapangan di lokasi,.sebut Kadis Pertanian, H. Gadir.Dean, kesimpulan sementara rusaknya ubi kayu karena terjadi pembusukan pada umbi ubi kayu.

"Saya bersama tim teknis langsung turun ke lokasi perkembunan milik petani ubi di Kampung Nuabosi. Kita ambil.langkah cepat untuk lakukan pencegahan dini, ini sebagai bentuk tanggung jawab dan respek terhadap keluhan dari para petani." tegas Kadistan Ende, H. Gadir Dean.
Sesuai kondisi lapangan dan pemetaan oleh tim teknis, Varietas ubi kayu yang terserang “Tana Ai”. Umur tanaman sudah 15 bulan (umur panen ideal 8-10 bulan). Terjadi kebusuknan pada umbi yang mengarah ke bawah. Dari lima umbi yang ada, dua umbinya rusak dan tiga umbinya baik, namun di beberapa pohon semua umbinya rusak. Sementara pada pohon ubi yang berumur 8 bulan, umbi masih terlihat utuh dan pembusukan hanya pada umbi-umbi yang kecil, yang tidak ada nilai ekomomisnya.

"Kesimpulan sementara terjadinya busuk umbi kayu Tana Ai, disebabkan kondisi tanah lembap. Curah hujan tinggi menyebabkan tanah menjadi jenuh air dan menciptakan lingkungan yang ideal bagi jamur serta bakteri untuk berkembang biak. Penyebab lainnya dimana kondisi eksisting di lokasi sistem drainase tidak baik. Tidak ada guludan sehingga memperburuk kondisi kelembaban tanah dan meningkatkan risiko penyakit. Ini dapat menyebapkan Jamur dan bakteri penyebab busuk pada ubi kayu dapat menyebar dengan mudah melalui air dan tanah yang tergenang." jelas H. Gadir Dean.
Masih menurit Kadis Pertanian Ende, H. Gadir Dean, dari temuan tim langsung dilokasi tersebut dan untuk meminimalisir penyebaran bakteri busuk umbi, tim.mengambil menyarankan kepada petani untuk melakukan panen tepat waktu. Apalagi pada saat curah hujan tinggi karena kandungan pati telah mencapai 60-90% dan apabila dibiarkan akan cepat sekali proses pembusukan pada saat curah hujan tinggi.
Tim teknis sebut Kadia H. Gadir Dean, juga menyarakan kepada petani untuk membuat guludan dan drainase yang baik, sehingga pada saat curah hujan tinggi air dapat mengalir dan tidak tergenang pada area lahan ubi kayu, serta menjaga kebersihan kebun dari rumput atau gulma.

"Kita tentu berharap, setelah dilakukan pemantauan dan penelitian oleh tim teknis, para petani bisa mengikuti arahan dari tim teknis. Langkah ini guna mencegah berkembangnya hama atau bakteri busuk umbi, yang akan mengganggu produksi dari petani." pungkas H. Gadir.Dean.(kp/sb)