
Ende, Kelimutu Pos
Keputusan Asprov PSSI NTT, terkait pembatalan Kabupaten Ende sebagai tuan rumah turnamen ETMC ke XXXIV, kini berbuntut panjang. Pasalnya, tiga poin keputusan dalam surat Asprov PSSI NTT yang viral di jagat media sosial, dinilai sarat kepentingan dan sangat merugikan Pemkab Ende. Asprov PSSI NTT, dinilai jauh mencampuri urusan tata kelolah Pemkab Ende.
Langka yang diambil Pemkab Ende tersebut disampaikan secara langsung oleh Bupati Ende, Yosef B Badeoda, disela-sela acara verifikasi tenun ikat Ende, Senin, 28/7/2025. Dikatakannya, tiga alasan yang tertuang dalam surat Asprov NTT dan viral dijagat sosial media, sangat merugikan Pemkab dan masyarakat Kabupaten Ende.
"Saya sudah sampaikan ke tim hukum Pemkab Ende untuk mengkaji surat tersebut, sekaligus menyurati Asprov PSSI NTT, untuk mengklarifikasi tiga poin tersebut. Jika nantinya ada surat klarifikasi dari Asprov PSSI NTT dan Pemkab Ende merasa tidak pas atas penjelasannya, maka Pemkab akan melakukan gugatan." tegas Bupati Yosef Badeoda.
Dari surat yang disampaikan Asprov PSSI NTT, sebut Bupati Yosef Badeoda, dampaknya tidak saja pada urusan sepak bola, tetapi sangat mengganggu dan berpengaruh terhadap image buruk terhadap Kabupaten Ende.
"Ini yang saya minta dijelaskan sejelas - jelasnya oleh Asprov PSSI NTT. Pertimbangan kondisi yang tidak kondusif sangat berdampak buruk terhadap Kabupaten Ende. Tidak hanya urusan sepak bola, tetapi citra kita sangat buruk di berbagai kalangan. Dampaknya juga ada keengganan orang untuk datang ke Kabupaten Ende. Sementara kita di Kabupaten Ende aman-aman saja dalam kehidupan kesehariannya." jelas Bupati Yosef Badeoda.
Masih menurut Bupati Yosef Badeoda, sekalipun surat itu ditujukan ke Askab Kabupaten Ende, tetapi dampaknya sangat buruk bagi citra Kabupaten Ende. Usulan Kabupaten Ende menjadi tuan rumah ETMC ke XXXIV diputuskan oleh kongres Asprov PSSI NTT dan kita (Pemkab Ende) merespon dengan berbagai persiapan jelang tunamen ETMC. Tetapi secara sepihak dibatalkan oleh Asprov PSSI dengan alasan yang tidak rasional.
"Saya perlu sampaikan, baru beberapa hari kami dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Ende, kami disampaikan soal keputusan Kongres Asprov PSSI NTT. Kabupaten Ende ditetapkan sebagai tuan rumah turnamen ETMC ke XXXIV. Pemkab tidak pernah mengusulkan menjadi tuan rumah, tetapi kami menerima mandat keputusan kongres Asprov PSSI NTT dan siap melaksanakan keputusan tersebut. Tanggal 21 Maret 2025, Ketua Askab PSSI Ende Muhammad Sipriyadin Pua Reke, datang bertemu saya dan menyampaikan keputusan Kongres Asprov PSSI NTT. Sebagai Bupati, saya menerima dan siap menyelenggarakan turnamen ETMC di Ende. Anehnya tiba-tiba dibatalkan sepihak keputusan yang mereka tetapkan sendiri, dengan alasan yang sangat tidak logis." ungkap Bupati Yosef Badeoda.
Kembali ditegaskan Bupati Yosef Badeoda, Pemda Ende sudah menerima surat keputusan Asprov PSSI NTT melalui Askab PSSI Ende, terkait pemindahan lokasi ETMC 2025, Jumat (25/7/2025) dan baru diketahui Senin (28/7/2025).
"Surat dari Asprov untuk Askab Ende, Askab Ende bikin surat ke Pemkab Ende melaporkan bahwa ETMC akan dikembalikan ke Kupang, itu yang sudah kita dapat. Tetapi yang beredar di medsos surat dari Asprov ke Askab itu alasannya ada tiga. Itu sangat menganggu dan merugikan kita. Masalahnya, atas dasar apa Asprov PSSI NTT menyatakan kondisi Kabupaten Ende tidak kondusif. Ini dampaknya sangat mencoreng citra serta nama baik Kabupaten Ende, dan sudah menjadi konsumsi publik. Ini harus segera dijelaskan Asprov PSSI NTT." pungkas Bupati Yosef Badeoda.(kp/sb)