Kepala Dinas Nakertrasn Kabupaten Ende, Kapitan Lingga |
Ende,KP
Pemulangan pekerja migran Indonesia (PMI) dari Malaysia, membutuhkan penaganan serius dari pemerintah ditengah meningkatnya angka kasus covid 19. Penerapan protokol kesehatan yang ketat dan pemberlakuan karantina wajib dilakukan. Kusus bagi pekerja migran Indonesia asal Kabupaten Ende, Dinas tenaga kerja dan transmigrasi telah menyiapkan langkah antisipasi dan siap menerima kepulangan PMI asal kabupaten Ende.
Penjelasan tersebut disampaikan kepala dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi kabupaten Ende, Kapitan Lingga, didampingi Kepala bidang pelatihan dan penempatan tenaga kerja, Yosefa P Dewi, kepada media ini Senin 28/6. Menurutnya, pemerintah melalui dinas Transnaker, siap menerima kepulang PMI asal kabupaten Ende yang dipulangkan dari Malaysia. Pemulangan PMI ditengah pandemi covid 19, butuh penanganan kusus hingga pengantaran ke tempat asal para PMI.
"Sampai saat ini belum ada informasi atau penyampaian dari Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Tetapi secarah teknis kita tetap menyiapkan penaganan kepulangannya seauai standar penaganganan covid 19. Pihak dinas siap melakukan penjemputan, penampungan atau isolasi mandiri, hingga pengantaran ke daerah asalnya. Langkah ini wajib kita lakukan karena ada peningkatan angka positif kasus covid 19. Pada prinsipnya kita selalu siap melakukan penanganan serta observasi, jika PMI kita negatif kita akan pulangkan ke daerah asal. Atau juga pihak keluarga dari PMI bisa menjemput di Dinas TransNaker." jelas Kadis, Kapitan Lingga.
Lebih jauh dikatakan Kadis Nakertrans, Kapitan Lingga, pihak dinas juga siap memberikan pelatihan atau pemberdayaan bagi PMI yang dideportasi. Pemberdayaan serta pelatihan bisa dengan interfensi dana BTT untuk penanganan covid 19.
"Kita siap memberikan pendampongan dan pelatihan kewirausahaan sesuai kemampuan yang dimiliki PMI. Tentunya kita akan berkoordinasi untuk mendapatkan persetujuan penghunaan dana BTT untik pengembangan ekonomi ditengah pandemi covid 19. Tinggal saja para PMI mau atau tidak mengikuti program pelarihan dan pengembangan ketrampilan. Biasanya yang kita temukan ada keengganan dari PMI mengikuti program tersebut, karena mereka berencana untuk kembali bekerja di Malaysia." ungkap Kadis Kapitan Lingga.
Sementara itu, menurut kepala bidang oelatihan dan penempatan tenaga kerja, Dinas Nakertrans Ende, Yosefa P Dewi, sampai saat ini belum ada laporan resmi dari pemerintah pusat. Namun dalam komunikasi dengan pihak kementrian, kita peroleh data ada dua PMI asal kabupaten Ende yang juga dipulangkan. Secara keseluruhan ada 7.300 PMI yang dideportasi dari Malaysia.
"Sampai saat ini belum ada komunikasi formal berkaitan dengan pemulangan pekerja migran Indonesia. Kita mendapat informasi dari jumlah tersebut ada dua pekerja migran asal kabupaten Ende yang dipulangkan dari Malaysia. Namun kita tetap mengantisipasi dan membangun komunikasi dengan pihak terkait berkaitan dengan jadwal kepulangan hingga persiapan penanganan oleh dinas. Kita juga belum.mendapat informasi resmi terkait mobilisasi besar-besaran kepulangan PMI dari Malaysia. Yang penting bagi kuta, jika ada PMI asal Kabupaten Ende yang ikut dipulangkan, menjadi kewajiban kita untuk menagani sejak kedatangan, penampungan atau isolasi, hingga pengantaran ke tempat asal PMI di Kabupaten Ende." jelas Kabid, Yosefa Dewi.(kp/tim)