Kepala Dinas PUPR Kabupaten Ende, Fransiskus Lewang
Ende,Kp
Aktifitas kendaraan bertonase besar milik PT. Sokoria Geothermal Indonesia (SGI) berdampak pada kerusakan badan jalan. Jalur jalan dari Desa Saga menuju Desa Sokoria pada beberapa titik butuh penanganan sesegera mungkin. Saat ini aktifitas masyarakat pada salah satu jalur sentra perekonomian itu terganggu, akibat rusaknya badan jalan. Namun pihak PT. SGI sudah memberikan jaminan untuk dikerjakan setelah hari raya Idul Fitri.
Humas dan pengembangan masyarakat (CDCR) PT. SGI, Deby Budiana kepada media ini, Sabtu 1/5 menjelaskan, saat ini material untuk pengerjaan jalan pada tiga titik sudah ada dilokasi. Sebenarnya aktifitas pengerjaan sudah dilaksanakan, sayanggnya supervisior PT. SGI saat ini mudik merayakan lebaran beraama keluarga. "Kita sudah siapkan material pada tiga titik, sesuai rekomendasi padarapar dengar pendapat (RDP) bersama DPRD Ende. Sayangnya superfisior kita saat ini mudik lebaran bersama keluarga. Kita pastikan setelah lebaran tiga titik utama diantaranya Lele Pedo, Tana Baru dan Loka akan kita perbaiki. Sedangkan untuk jangka panjang, sesuai hasil RDP kita akan mengerjakan ruas jalan sepanjang 3,5 Km, dengan alokasi anggaran sebesar 2,5 miliar rupiah. Namun dalam pelaksanaan nanti kita akan berkonsultasi dengan Dinas PUPR Ende terkait teknis pengerjaannya." tegas Deby Budiana.
Masih menurut Deby Budiana, sebwlum melakukan pengeboran pada tahun 2017 lalu, PT. SGI sudah memenuhi syarat kelengkapan secara administrasi. Bahkan UPL dan UKL kita hasilnya sudah mendekati kajian amdal. "Secara administrasi semua perijinan sudah kita penuhi. Bahkan perubahan sertifikan kepemilikan lahan sudah diterbitkan. Itu salah satu bagian penting yang disyaratkan pihak PLN sebelum PLN membeli daya listrik dari PT. SGI. Untuk saat ini setelah dilakukan pengeboran hingga tahap uji coba arus lustrik hanya mencapai 5 (lima) mega watt saja. Kita masih menunggu apakah pihak PLN resmi membeli daya listrik sehingga proaes eksplorasi bisa segera dilakukan. Saat ini untuk semua jaringan tower suplai listrik sudah dibangun oleh PT. SGI. Kita berharap tahapan eksplorasi secepatnya dilaksanakan. Selama ini kehadiran PT. SGI ikut membantu kegiatan sosial kemasyarakatan. Partisipasi PT.SGI bersama masyarakat sebagai bukti kepedulian dan bentuk tanggungjawab PT. SGI dalam nuansa kebersamaan," tutup Deby Budiana.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Ende, Fransiskus Lewang, kepada media ini menjelaskan, sesuai kesepakan bersama antara PT. SGI, DPRD dan Pemerintah, dimana PT. SGI bersedia memperbaiki ruas jalan Saga - Sokoria yang rusak saat ini. "Kita sudah ada kesepakatan untuk perbaikan jalan yang rusak sebagai dampak dari aktifitas pengeboran panas bumi mutubusa. Kendaraan dengan tonase besar yang melintasi badan jalan tersebut membuat rusak badan jalan tersebut. Untuk jangka pendek ada beberapa titik yang kita minta segera diperbaiki. Sedangkan jangka panjang jalur jalan sepanjang 3,5 kilo meter akan dialokasikan anggaran sebesar 2,5 miliar oleh PT. SGI." jelas Kadia Lewang Fransiakus.
Menurut Kadis Lewang Fransiskus, keberadaan PT. SGI selama ini sangat membantu Pemkab Ende. Pada saat terjadai badai dan intensitas hujan tinggi, jalur jalan Saga - Sokoria putus total. PT.SGI membantu pemerintah dengan menggusur material longsoran yang menutup badan jalan tersebut. "Kita apresiasi dengan kepedulian PT. SGI yang membatu masyarakat dan Pemkab Ende, melakukan penggusuran material longsoran yang menutup badan jalan. Longsoran terjadi saat terjadai hujan dan badai yang mengakibatkan arus transportasi terputus total. Sementara untuk prises pemeliharaan, PT. SGI sudah melakukan penimbunan dibeberapa titik genangan air. Kita minta untuk dibuat drainase dan menimbun semua titik genangan sehingga aktifitas bisa kembali normal. Prioritas pengerjaan kita juga pada drainase dimana selama ini ketiadaan drainase mengakibatkan air melintasi badan jalan. Kondisi ini mempercepat proses kerusakan pada badan jalan. Ini menjadi salah satu perhatian dan rekomendasi kita dari dinas teknis." tegas Kadis Lewang Fransiskus.(Kp/tim)