Ende, KPPasien korban gigitan hewan penular rabies sedang menerima vaksin anti rabies (VAR)
Badai pandemi covid 19 masih menjadi momok menakutkan bagi masyarakat saat ini. Sementara penderita kasus demam berdara terus menunjukan grafik peningkatan, walaupun masih dalam batasan kewajaran. Kini masyarakat dihantau dengan terus bertambahnya kasus gigitan anjing yang terinbeksi virus rabies. Tercatat dari 163 kasus gigitan, 11 pasien dinyatakan positif tertular virus rabies. Masyarakat diminta untuk easpada dan jangan menganggap hal biasa jika terjadi kasus gigitan oleh hewan yang berpotensi sebagai penyebar virus rabies.
Kepada media ini, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, Vitalis Kako, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakut (P2P), Ahmad Gulung, menjelaskan, penyebaran virus rabies perlu diantisipasi sedini mungkin. Persoalannya dari beberapa kasus gigitan oleh hewan penular rabies, korban gigitan ada yang dunyatakan positif tertular rabies. Masyarakat diminta untuk mengantisipasi sejak dini jika terjadi kasus gigitan baik oleh anjing, kucing, kelelawar, dan kera segera melaporkan kepada petugas medis. Atau melakukan pembersihan pada bekas gigitan pada air mengakir dengan menggunakan detergen. "Sejak bulan Januari hingga pertengahan Mei, sudah terjadi 163 kasus gigitan oleh hewan penular virus rabies. Hasil pemerilsaan secara medis dari 163 kasus gigitan, 11 pasien dinyatakan positif terkontaminasi virus rabies. Kita sudah melakukan penanganan intensif bagi pasien yang positif rabies dengan memberikan vaksin anti rabies (VAR). Untuk 163 kasus gigitan kita sudah menggunakan 493 vial vaksin anti rabies. Bagi pasien yang positif rabies akan mendapatkan tiga kali suntukan vaksin anti rabies. Sedangkan yang negatif akan mendapatkan dua kali suntikan. Untuk saat ini stok vaksin anti rabies pada Dinas Kesehatan Ende sebanyakk 1831 vial, masih mencukipi untuk beberapa bulan kedepan. Saat ini pula, kita sudah menyampaikan usulan permintaan tambahan vaksin anti rabier dari pihak provinsi." Jelas Ahmad Gulung.
Lebih jauh dijelaskan Kabid P2P, Ahmad Gulung, korban gigitan anjing terbanyak perempuan dan anak. Kita setiap mendapat pengaduan atau pasien korban gigitan yang datang melaporkan, langsung diberikan vaksin.
"Tugaskita hanya memberikan vaksin kepada orang atau pasien yang terkena gigitan dari hewan penular virus rabies. Setiap hari ada saja pasien yang datang untuk mendapatkan vaksin anti rabies. Sedangkan menyangkut populasi hewan baik anjing, kucibg, kera atau kelelawar itu bukan menjadi ranah kita. Hewan penular seperti anjing paling mendominasi penyebaran virus rabies di Kabupaten Ende. Semestinya hewan tersebut tidak perlu dimusnahkan, klau bisa pemilik hewan tersebut mengandangkan atau juga dirantai. Faktanya setiap hasil pemeriksaan laboratorium dimana sampel kepala anjing yang dikirim hasilnya selaku positif. Butuh kearifan dan kesadaran bersama ubtuk memutus mata rantai penyebaran virus rabies di Kabupaten Ende." ungkap Ahmad Gulung.
Ada hal penting yang perlu diketahui masyarakat, lanjut Ahmad Gulung, jika mendapat gigitan hewan penular virus rabies, sebelum melaporkan pada petugas medis, masyarakat bisa menangani sendiri mencuci bekas gigitan dengan menggunakan detergen pada air yang mengalir. Ini merupakan tindakan prefentif yang mudah dan dapat dilakukan masyarakat saat terjadi gigitan. Bagi kita semua penyakit yang mengancam keselamatan jiwa masyarakat tetap menjadi prioritas dalam penanganannya termasuk penyakit rabies. Sedapat mungkin kita berupaya agar tidak ada korban jiwa masyarakat. "Kita berharap ada kesamaan presepsi ditengah masyarakat, dimana sebagai dinas teknis kita tetap fokus menangani pasen yang positif covid 19, DBD maupun rabies. Tidak ada yang kita lebihkan porsi dalam penanganannya, prinsip kita sedapat mungkin upaya pertolongan yang kita berikan dapat menyelamatkan nyawa manusia. Satu harapan kami ditengah ancaman virus covid 19, demam berdarah, dan rabies, kita tetap menaruh harapan agar masyarakat berpola hidup bersih dan menjaga kebersihan lingkungan. Kondisi pancaroba saat ini sangat berpotensi terjadinya penyebaran virus dengan cepat. Untuk iti protokol kesehatan, pola hidup bersih, lingkungan yang bersih, sertamengandangkan hewan peliharaan, sangat membantu menekan penyebaran virus di Kabupaten Ende." pungkas Ahmad Gulung.(kp/tim)