Mubazir, Pembangunan Dua Pabrik Es Milik Pemkab Ende


Dua pabrik pembuatan es batangan milik Pemda Ende saat ini berhenti beroperasi. Nampak bangunan pabrik es yang baru dibangun dan bangunan lama yang sudah dikelilingi rumput dan alang-alang.

Ende, KP

Pembangunan pabrik pembuatan es batu pada tahun 2018, yang menelan dana dua (2) miliar lebih, kini terhenti pengoperasiannya. Pasalnya untuk pabrik yang baru dibangun terjadi kerusakan pada cold storage dan mesin pembeku ukuran 10 ton. Sementara untuk pabrik es yang lama terjadi kerusakan pada mesin pendingin. Kondisi tersebut berdampak pada akrifitas pengoperasian dan produksi es batangan terhenti dalam beberapa bulan ini. Spekulasi kembali muncul ditengah masyarakat, dugaan  aroma korupsi yang sempat diwacanakan beberapa waktu lalu perlahan mulai terkuak. butuh satu pembuktian dan investigasi mendalam untuk dugaan beraroma korupsi tersebut. Uniknya tingkat kerusakan hampir sama terjadi pada ke dua pabrik milik Pemkab Ende. Berangkat dari kondisi yang ada dimana, kerusakan yang terjadi pada mesin pabrik yang lama hampir sama dengan kerusakan pada mesin pabrik yang baru ini. Sayangnya kerusakan pada mesin pabrik pembuatan es yang lama hingga kini tidak dapat diperbaiki lagi. Keraguan yang sama kembali muncul, mungkinkah nasib pabrik pembuat es batangan milik pemerintah Kabupaten Ende yang baru dibangun, akan kembali mubazir seperti nasib pabrik es terdahulu?
Keraguan tersebut ditepis oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Ende, H. Dahlan.
Kepada awak media diruang kerjanya, Selasa 18/5, Kadis DKP Ende, H. Dahlan menjelaskan, saat ini pihaknya sedang berupaya mendatangkan teknisi untuk melakukan perbaikan pada bagian-bagian yang mengalami kerusakan. Sesuai informasi dan laporan untuk pabrik es yang baru, terjadi kerusakan pada cold strorage dan mesin pembeku berkekuatan 10 ton. "Kita sedang upayakan mendatangkan teknisi untuk melakukan perbaikan pada bagian yang mengalami kerusakan. Untuk pabrik yang baru dibangun kerusakannya pada cold storage dan mesin pembeku ukuran 10 ton. Untuk sementara produksi dihentikan karena tidak akan menghasilkan es batangan atau es beku. Sementara untuk pabrik yang lama kerusakan pada mesin pendingin ukuran 10 ton. Sejak ditempatkan menjadi kepala Dinas Kelautan dan Perikanan pada bulan Januari 2021, masih sempat beroperasi. Namun tidak lama kemudian terjadi kerusakan pada mesin pendingin sehingga operasi dihentikan." Jelas Kadis Dahlan.
Masih menrut Kadis Dahlan, secara resmi dirinya belum mendapatkan laporan terkait total produksi dan hasil penjualan es batangan tersebut. Namun menurut laporan lisan yang diterima kalau priduksi normal dan baik pendapatan bisa mencapai satu juta rupiah per hari. "Secara resmi saya belum meneruma laporan dan hasil pengoperasian dari pabrik es. Tetapi dari laporan lisan petugas menyampaikan kalau produksi normal dan bagus pendaoatan bisa mencapai 1 juta per hari. Untuk pabrik es yang baru kita pekerjakan 10 tenaga kerja dan sudah masuk sebagai tenaga kontrak daerah. Walaupuna pabrik es tidak beroperasi mereka tetap mendapat upah karena tercatat sebagai tenaga kontrak daerah. Jika kondisi berlangsung lama maka mereka akan dialihkan sebagai tenaga PPL Dinas Perikanan, yang saat ini sangat minim jumlah personilnya." tutup Kadis Dahlan.
Pantauan langsung media ini di Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Ende, terlihat bangunan pabrik es tanpa aktifitas. Pintu bangunan pabrik tersebut terkuci. Kondisi lebih memprihatinkan lagi terpantau pada bangunan lama pabrik es. Bangun tersebut sudah dikelilingi rumput dan alang-alang. Bahkan rumput dan alang- alang tingginya sudah setengah dari bangunan tersebut. Informasi lain yang diterima media ini dari berbagai sumber menyebutkan, sejak proses tender dan pengerjaan pabrik es yang baru pada tahun 2018 ada indikasi diintervensi pihak tertentu. Kuat dugaan aroma korupsi pembangunan pabrik tersebut sempat menjadi perbincangan ditengah masyarakat.(kp/tim) 




Lebih baru Lebih lama