Keluarga Besar Ria Rago Kembali Kecewa, Tim Utusan Pemprov NTT Batalkan Pertemuan Mediasi Dengan Keluarga


Ende,Kelimutu Pos


Rencana Pemprov NTT  membangun monumen perfilman, sebagai napak tilas sejarah perfilman di Indonesia, kini menuai masalah. Tidak dilibatkan dalam survey awal dan pengukuran dilokasi pembangunan monumen, menggores luka bagi keluarga besar garis keturunan Ria Rago. Luka itu kian terasa dimana pertemuan antara tim utusan Pemprov NTT bersama keluarga besar Ria Rago, kembali dibatalkan sepihak.

Dua perwakilan keluarga dari garis keturunan langsung Ria Rago, Emanuel Baru dan Lorensiu Lau, kepada media ini dikediamannya, Rabu, 2/7/2025, menjelaskan, sikap keluarga besar Ria Rago, berkaitan dengan persoalan rencana pembangunan tugu perfiliman. Menurut keduanya, apapun bentuk pertemuan yang akan dilakukan bersama keluarga, intinya jangan merubah atau melupakan sejarah yang sudah tertulis.

"Hari ini kami dihubungi oleh Anggota DPRD Ende, Martinus Tata, terkait rencana pertemuan rekonsiliasi antara tim utusan Pemprov NTT dengan Keluarga besar Ria Rago. Namun pertemuan tersebut batal, karena kepala desa masih ada kesibukan lain. Kecewa itu pasti, apa lagi ini berkaitan langsung dengan Keluarga Besar Ria Rago, yang terkesan dilupahkan." tegas Emanuel Baru dan Lorensius Lau.

Masih menurut keduanya, pada prinsipnya keluarga tidak mau mengambil kesimpulan sepihak, terkait kehadiran tim dilokasi tersebut. Bagi kami, apa yang sudah tertulis itu jangan dirubah lagi, karena kami ini ahliwaris dan garis keturunan langsung dari Ria Rago. 

"Kami betul-betul membatasi diri dalam persoalan ini dan tudak mau mengambil kesimpulan apakah tim yang datang itu, utusan gubernur atau tidak. Reaksi yang muncul dari keluarga besar Ria Rago, karena kami merasa ditiadakan dan dikesampingkan. Sedangkan semua bukti ada pada kami. Tadi juga sudah berkomunikasi langsung dengan Pak Hery Wadhi, utuk meluruskan persoalan sebelumnya. Namun pertemuan rekonsiliasi kembali batal." jelas Emanuel Baru.

Berdasarkan penyampaian dari pihak kementrian pariwisara RI, setiap pengunjung atau tamu yang datang melihat langsung lokasi pembuatan film pertama di Indonesia, harus melalui keluarga besar Ria Rago, dan mengisi buku tamu. Sayangnya dalam proses pengukuran lokasi untuk pembangunan monumen perfiliman, tidak melibatkan keluarga besar dari keturunan langsung Ria Rago.

"Ada yang mengganjal bagi kami keluarga besar Ria Rago. Kehadiran sejumlah tim utusan di lokasi dan melakukan pengukuran, mengabaikan keberadaan kami sebagai keluarga besar Ria Rago. Sementara dari kementrian pariwisata juga sudah menyampaikan ke pihak keluarga, untuk mengisi buku tamu, bagi pengunjung yang ingin ke lokasi tersebut." ungkap Emanuel Baru.

Anggota DPRD Kabupaten Ende, dari Fraksi Partai Golkar, Martinus Tata, melalu pesan singkatnya, menjelaskan, rencana pertemuan rekonsiliasi dengan keluarga besar Ria Rago, sedianya dilaksanakan hari ini, Rabu, 2/7/2025. Namun setelah dilakukan koordinasi baik dengan pihak keluarga, tim, dan pemerintah desa, ada sedikit kendala terkait waktu pertemuan.

"O,,,, itu, tadi Pak Heri sudah ke Ndona, mau mintah dengan Pak Kades. Berhubung Pak Kades tidak ada, makanya Pak Heri pulang lagi. Hal inipun kami sudah sampaikan ke keluaga besar Ria Rago,  bahwa hari ini pertemuanya batal. Nanti baru di info lagi apabila kadesnya sudah ada. Itu adik."tulis Martinus Tata(kp/SB)

Lebih baru Lebih lama