Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nisantara (AMAN) wilayah Flores - Lembata, philipus Kami.. |
Ende,KP
Event besar berskala nasional pentas pemilihan putra putri ekowisata yang saat ini digelar di kabupaten Ende terasa "hambar" dan tanpa gaung sedikitpun. Publik kota Ende saja sebagian besar tidak mengetahui even berskala naisonal sedang digelar di Ende, apalagi yang berada diluar kabupaten Ende. Untaian kata mempromosikan ekowisata Indonesia dan meningkatkan ekowisata dan pariwisata di kabupaten Ende, dengan thema The Jewel Of Indonesia Eco-tourism ibarat pemanis bibir saja. Minim promosi dan keterlibatan berbagai pihak sebagai buktinyata kurangnya persiapan pemerintah menyambut even berskala nasional, sekaligus sebagai momentum promosi pariwisata di kabupaten Ende. Ajang bergengsi dipenghujung tahun 2021 ini hanya melaksanakan rutinitas sesuai jadwal yang sudah ditetapkan. Bupati Ende H. Djafar Achmad diminta untuk mengevaluasi kinerja kepemimpinan kepala dinas pariwisata yang dinilai gagal dalam memimpin instansi tersebut.
Penegasan tersebut disampaikan ketua aliansi masyarakat adat nusantara (AMAN) Wilayah Flores, Lembata, Philipus Kami, kepada media ini, Rabu 17/11. Menurutnya, pemkab Ende gagal dalam memanfaatkan momentum besar dengan digelarnya even berskala nasional dikabupaten Ende. Bupati Ende, H. Djafar Achmad perlu segera mengevaluasi kinerja baik pimpinan dinas maupun pejabat lainnya dilingkup dinas pariwisata. Ini momentum besar yang semestinya dijadikan moment kebangkitan pariwisata di kabupaten Ende ditengah pandemi covid 19.
"Pentas pemilihan putra putri ekowisata tingkat nasional semestinya gaungnya juga harus berskala nasional. Sangat disayangkan kegiatan berskala nasional tetapi terasa tradisional. Faktanya cukup jelas, minimnya promosi, persiapan terkesan amburadul, dipintu masuk kota Ende tidak ada atribut yang terpajang. Bahlan didalam kota Ende saja publik masih bertanya ada kegiatan apa yang sedang digelar saat ini. Mungkin ini dampak dari penempatan pejabat yang tidak sesuai disiplin ilmu yang dimiliki. Sementara saat ini pemerintah pusat, pemprov NTT, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), bakan pemkab Ende sendiri juga menempatkan sektor pariwisata sebagai lokomotiv pembangunan. Sayangnya aplikasi dan ego sektoral.masih sangat tinggi, sedangkan prioritas pariwisata saat ini dengan.konsep keberlanjutan dengan melibatkan semua leading sektor terkait lainnya. Kita minta ini menjadi catatan penting bagi Bupati Ende, dimana momentum besar promosi wisata di kabupaten Ende jilang seiring berakirnya kegiatan tersebut. Kita masih dalam tatanan bermimpi dan melahirkan konsep, tanpa aplikasi yang jelas. Sementara kabupaten Ende sebagai penyangga wisata premium punya potensi yang luar biasa untuk dikembangkan pada sektor pariwisata. Ini baru dalam bentuk kegiatan praktis, belum kita singgung soal pembangunan fisik pengembangan sektor pariwisata apa sudah sesuai standary atau belum, apakah pembangunan tersebut juga bisa diselesaikan hingga penghujung tahun ini." tegas Philipus Kami.
Mantan anggota DPRD Ende dua periode dan juga kader Partai Demokrat, Philipus Kami, lebih jauh mengatakan, berkaitan dengan kegiatan ekowisata nasional yang berpusat di kabupaten Ende seperti nya tidak terasa nasional. Sementara kabupaten Ende juga menjadi salah satu destinasi pariwisata paska premium labuan bajo. Sangat diharapkan seluruh momentum pariwisata di gemahkan secara berkala, agar momentum pariwisata seperti ini sebagai pemicu bagi para pelaku pariwisata dan masyarakat pada umumnya.
"Kabupaten Ende adalah salah satu kabupaten yang mempunyai lokasi pariwisata, panorama.alam, budaya dan kekhasan lainnya yang bisa "dijual" pada wisatawan. Sektor pariwisata bisa memeberikan dampak yang sangat luas bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat. Banyak potensi baik produk ekonomi krearif masyarakat, holtikultura dan aneka produk.lainnya bisa dipasarkan keluar daerah. Ini bisa menjadi menjadi sektor andalan sekaligus sebagai sarana pertumbuhan ekonomi ril masyarakat atau pelaku pariwisata. Kita belum.melihat adanya sinkronisasi kerja antar lini OPD untuk pengembangan sektor pariwisata di kabupaten Ende. Harus disadari oleh pemerintah,bagaimana kita bisa memasarkan produksi atau hasil kerajinan serta hasil.perkebunan dalam konteks agro wisata ke pasar nasional, sementara persaratan dasar saja tidak dipenuhi. Aneka kegiatan di desa wisata terkesan berjalan sendiri-sendiri, ini perlu dibenahi kalau kita mau tempatkan sektor wisata sebagai sektor unggulan. Kita berharap para wakil rakyat dilembaga DPRD Ende bisa lebih jeli dan tajam dalam meneropong program dan kegiatan dari dinas pariwisata Kabupaten Ende. Faktanya sangat jelas even berskala nasional tetapi rasanya tradisional." pungkas Philipus Kami.(kp/tim)