Mahal, Pengusaha Enggan Gunakan Videotron Untuk Pemasangan Iklan Promosi



Pemkab Ende memberikan kesempatan bagi pengusaha untuk pemasangan iklan produk dan kegiatan usaha lainnya

Ende, KP

Langkah Pemkab Ende menyampaikan informasi dan program pembangunan kepada masyarakat melalui videotron, dinilai berbagai kalangan sebagai langkah yang sangat positif. Sayangnya keberadaan videotron tidak dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
Biaya pemasangan iklan dan promosi produk yang tinggi disinyalir sebagai penyebab utama. Para pengusaha dan pelaku usaha enggan  memanfaatkan videotron untuk promosi produk dan informasi layanan usaha lainnya.

Tingginya biaya promosi, pemasangan iklan produk serta berbagai kegiatan layanan usaha lainnya, dibenarkan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Ende, Johanis Nislaka. Kepada media ini diruang kerjanya, Rabu 9/6, menjelaskan, hal mendasar yang menjadi kendala bagi pengusaha memanfaatkan videotron untuk pemasaran produk, karena biayanya yang masih sangat tinggi.

"Kita sudah menawarkan kepada pengusaha, agen besar, dan juga pelaku usaha lainnya, untuk memanfaatkan videotron memasarkan produk dan aktifitas usahanya. Banyak pengusaha yang berminat menggunakan videotron untuk pemasaran produk. Namun setelah menghitung biaya yang kita tetapkan, banyak pengusaha menyampaikan keberatannya. Kendalanya pada harga yang ditarik terlalu tinggi sehingga membebankan pengusaha. Soal minat, banyak pengusaha dan pelaku usaha yang berminat memajangkan iklan promosi produk usahanya." ungkap Johanis Nislaka.

Saat ini lanjut Johanis Nislaka, tim dari badan pendapatan daerah (Bapenda) tengah berkoordinasi dengan bagian hukum Setda Ende dan juga beberapa instasi dan unit kerja terkait, membahas penetapan harga pemasangan iklan peoduk melalui videotron. 

"Kita sedang membangun komunikasi yang intens dengan bagian hukum dan beberapa unit kerja terkait, membahas penetapan kelayakan harga pemasangan iklan produk. Saat ini untuk durasi satu detik kita tetapkan harga pemasangannya sebesar 2.000 rupiah. Jika dihitung dengan panjangnya iklan serta durasi penayangan perhari, kalau diakumulasi dalam satu bulan penayangan maka biayanya masih sangat tinggi. Ini yang menjadi persoalan dasar keengganan pengusaha menggunakan videotron untuk pemasaran dan promosi produk." tegas Johanis Nislaka.(kp/tim)
Lebih baru Lebih lama