Proses pengeboran panas bumi Mutubusa dikecamatan Ndona Timur, tidak memiliki dampak langsung bagi danau tri warna Kelimutu. Pasalnya, proses eksplorasi panas bumi Mutubusa berada diluar kawasan Taman Nasional Kelimutu, dan juga sudah melalui kajian lengkap sebelum proses pengeboran dilaksanakan. Sebelumnya sempat beredar informasi ditengah masyarakat, aktifitas pengeboran akan mempengaruhi keberadaan salah satu ikon wisa di Kabupaten Ende Danau Kelimutu.
Pembangunan dan pengeboran panas bumi Mutubusa di Kecamatan Ndona Timur, Kabupaten Ende sempat menjadi perbincangan ditengah masyarakat, berkaitan dengan dampak langsung keberadaan Danau Kelimutu. Keresahan tersebut dibantah langsung oleh Kepala Balai Taman Nasional Kelimutu (TNK), Agus Setia Sitepu melalui Kepala Seksi Pengelolahan Taman Nasional Wilayah 2, Yohanes Brechmans Fua. Menurutnya, sebelum aktifitas pengeboran dilakukan, balai taman nasional kelimutu meminta kepada pihak investor atau pengemban, agar dilakukan pengkajian terhadap dampak bagi Taman Nasional Kelimutu. "Pada awal sebelum dilakukan pengeboran panas bumi Mutubusa, kita dari TNK meminta pihak pengemban atau investor untuk melakulan pengkajian, berkaitan dengan dampak langsung bagi Taman Nasional Kelimutu. Kajian itu sudah dilakukan pada tahun 2017 dan hasilnya tidak berdampak bagi Danau Kelimutu. Saat mau eksplorasi, kami minta untuk dilakukan pengkajian khusus terhadap dampak bagi danau Kelimutu. Permintaan kami dipenuhi maka dilakukan pengkajian oleh ahli geologi, geofisika, dan geokimia. Kesimpulannya dari hasil kajian tersebut tidak berdampak bagi keberadaan Taman Nasional Kelimutu. Sedangkan berkaitan dengan keberadaan PLTPB Mutubusa, lokasinya berada diluar kawasan Taman Nasional Kelimutu." jelas Yohanes Brechmans Fua.
Hal yang sama juga disampaikan secara langsung oleh humas PT. Sokoria Geothermal Indinesia (SGI), Deby Budiana. Kepada media ini Sabtu 1/5. Menurutnya, pada saat PT. SGI akan melakukan pengeboran panas bumi Mutubusa, pihak TNK meminta untuk dilakukan pengkajian secara kusus. Kajian dari segi geoligi, geofisika dan geokimia dilakukan oleh para ahli dari Universitas Indonesia. "Memang pada awal ada banyak informasi yang berkembang berkaitan dengan aktifitas pengeboran, terhadap keberadaan danau Kelimutu. Pada saat itu ada permintaan dari pihak TNK kepada kami, untuk dilakukan pengkajian secara kusus, soal dampak bagi keberadaan Danau Kelumutu. Kita penuhi permintaan tersebut dengan mendatangkan para ahli untuk melakukan pengkajian secara ilmiah. Dari hasil kajian yang direkomendasikan baik kepada kami dan pihak TNK, bahwa proses pengeboran tidak memiliki dampak langsung bagi Danau Kelimutu. Pada tahap selanjutnya kita juga membuat kesepakatan bersama dengan pihak TNK berkaitan dengan kontribusi kita bagi TNK Kelimutu." Jelas Deby Budiana.
Berkaitan dengan keberadaan lokasi pengeboran, lanjut Deby Budiana, lokasi pengeboran panas bumi Mutubusa berada diluar areal kawasan Taman Nasional Kelimutu. Aktifitas kita hanya melintasi jalan yang berada pada kawasan hutan milik Taman Nasional Kelimutu. "Lokasi pengeboran panas bumi Mutubusa berada diluar kawasan Taman Nasional Kelimutu. Aktifitas kerja kita hanya melintasi jalur jalan yang ada didalam kawasan tersebut. Sebagai bentuk dukungan dan pengembangan destinasi wisata Danau Kelimutu, kita juga memberikan kontribusi. Pengembamgan pasar rakyat, pembangunan anjungan didalam kawasan Danau Kelimutu, pelatihan bagi kelompok masyarakat diareal kwasan TNK, serta berbagai kegiatan lainnya juga kita laksanakan. Saat ini yang masih menjadi tanggungan atau kewajiban PT. SGI, adalah pembuatan buku dengan total anggaran sebesar 100 juta rupiah. Disamping itu partisipasi kita juga ada pada saat perbaikan rumah adat dan ritual adat, dimana keberadaan kami dari PT. SGI sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan masyarakat setempat."pungkas Deby Budiana.(kp/tim)