Taman Rendo, taman bermain anak kondisinya saat ini sangat memprihatinkan |
Ende,Kp
Taman Rendo, satu-satunya taman bermain anak yang dibangun Pemkab Ende, kini kondisinya memprihatinkan. Fasilitas atau wahana permainan yang ada pada taman tersebut sangat tidak ramah bagi anak-anak. Wahana permainan yang dibangun menggunakan besi dan coran semen sangat berbahaya bagi keselamatan anak-anak. Kondisi taman saat ini tidak terawat, dan dijadikan tempat mesum bagi pasangan tanpa ikatan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Ende, Lewang Fransiskus, kepada media ini, Sabtu 24/4 membenarkan terkait kondisi taman bermain anak, Taman Rendo. Menurutnya, kondisi saat ini memang sangat memprihatinkan dan wahana permainan yang ada juga tidak ramah anak. "Memang benar kondisi yang ada di Taman Rendo butuh penanganan lebih. Rencanya akan dilakukan pemugaran dan mengganti semua wahana permainan anak yang sesuai dengan perkembangan saat ini. Untuk masterplannya sudah kita buat tinggal menunggu dana untuk pengerjaannya. Tahun lalu kita anggarkan dana 830 juta rupiah, namun dana tersebut direvocusing untuk penanganan pandemi covid sebesar 800 juta. Sisanya 30 juta kita pakai untuk membayar konsultan perencana membuat masterplan." Ungkap Kadis Lewang Fransiskus.
Masih menurut Kadis Lewang Fransiskus, dalam tahun ini juga akan dilakukan pekerjaan penataan areal pantai Kota Raja dan juga penataan taman Rendo. Namun pekerjaan tersebut ada pada Dinas Pariwisata Kabupaten Ende. Kita hanya diminta menghitung secara teknis saja. Rencana kita akan kembali menyatukan dua lokasi taman yang saat ini sudah dipecah menjadi dua. "Kita pastikan tahun ini sudah ada pekerjaan penataan pantai Kota Raja dan sebagian taman Rendo. Untuk tahap awal akan disiapkan lampu dan toilet, rencana kita kembali menyatukan bangunan taman yang saat ini terpisah. Kita akan rancang sedemikian rupa untuk menjaga filosofi yang ada. Disamping itu kita sudah menyampaikan kepada Dinas Pariwisata, untuk penataan taman jangan sampai merusak salah satu bangunan bersejarah yang ada didalam taman tersebut. Silakan dilakukan pembongkaran namun jangan sampai merusak bangunan berupa tugu yang menandakan keberadaan Pulau Flores dan Pemerintahan Flores. Kita akan tata dengan baik beberapa taman yang ada sekaligus untuk memenuhi kuota 20 persen ruang terbuka hijau. Saat ini Kabupaten Ende belum memenuhi kuota tersebut." jelas Kadis Lewang Fransiskus.
Hal yang sama juga disampaikan Kepala Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan Dinas PUPR, Mansur M, kepada media ini diruang kerjanya beberapa waktu lalu. Menurut Kabid Mansur M, sudah saatnya dilakukan penataan kembali taman Rendo, sehingga menjadi taman bermain bagi anak-anak. "Dalam konsep perencanaan, lokasi taman bermain anak yang saat ini terpisah dua akan disatukan kembali. Kita juga akan masukan lagi wahana permainan anak yang baru. Sedangkan lokasi lapangan basket akan dibangun khusus untuk lapangan voley dan lokasi parkiran. Saat ini kita terbentur dengan dana yang masih diprioritaskan untuk penanganan pandemi covid 19. Untuk wahana bermain anak, kita akan bangun kincir, wather poom, biang lala, dan berbagai jenis permainan anak lainnya. Namun kita juga akan mempertahankan dari sisi filosofi dan keberadaan taman tersebut, sehingga menyatu dengan taman permenungan Bungkarno. Soal keberadaan Taman Rendo sendiri, secara khusus kita belum mendapatkan satu referensi yang pasti. Namun dari berbagai ceritera rakyat yang ada, taman tersebut diberi nama taman Rendo karena ada perempuan. Itu saja yang kita tau terkait keberadaan taman tersebut." Ungkap Mansur M.(kp/tim)