Kepala Bidang Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Ende, Achmad Gulung
Sepanjang tahun 2020 jumlah pasien yang menderita Demam Berdara (DBD) mencapai 251 pasien. Sementara jumlah pasien yang meninggal sebanyak 4 orang, sedangkan pasien yang sembuh sebanyak 237 orang. Saat ini Dinkes Ende sudah menyiapkan berbagai langkah mengantisipasi dan menekan penyebaran DBD di Kabupaten Ende untuk tahun 2021.
Penjelasan tersebut disampaikan Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Ende, Achmad Gulung kepada media ini beberapa waktu lalu. Menurutnya untuk tahun 2020 jumlah pasien mencapai 251 orang. "Tahun 2020 total pasien DBD mencapai 251 orang. Yang meninggal 4 orang, sedangkan yang sembuh 237 orang. Untuk tahun 2021 ini belum ada laporan berkaitan dengan pasien yang menderita DBD. Kita pantau dan koordinasi terus dengan puskesmas dan RSUD untuk mendapatkan akurasi informasi dan laporan." tegas Achmad Gulung.
Masih menurut Achmad Gulung, untuk menekan penyebaran dan wabah DBD di Kabupaten Ende, pihak dinas sudah menyampaikan surat dan instruksi berkaitan dengan gerakan kebersihan. "Secara teknis kita sudah keluarkan surat edaran dan himbauan gerakan kebersuhan. Langkah ini untuk menekan dan memutus mata rantai penyebaran wabah DBD di Kabuoaten Ende. Gerakan yang kita lakukan itu lintas sektor dengan melibatkan seluruh perangkat pemerintah, aparat TNI-Polri dan seluruh masyarakat. Mengingat kondisi saat ini hujan yang tidak menentu jadi sangat rentan dengan perkembangan bibit nyanuk malaria." Ungkap Achmad Gulung.
Lebih jauh dijelaskan Kabid P2P Dinkes Ende, Ach
mad Gulung, potensi penyebaran wabah DBD berada pada wilayah utara Kabupaten Ende. Kondisi ini juga dipengaruhi dengan populasi DBD yang meningkat di Kabupaten Sika. "Tahun 2020 wilayah utara Kabupaten Ende sangat rentan dengan penyebaran DBD. Mereka masuk daerah perbatasan langsung dengan Kabupaten Sika. Sementara untuk wilayah perkotaan, penyebaran tertibggi berada diwilayah puskesmas kota, puskesmas Onekore dan puskesmas Rewarangga. Langkah antisipasi kita dengan pendropingan Abate, dan obat-obatan lainnya. Jika ada indikasi pasien positif DBD maka kita akan melakukan foging lokal." tutup Achmad Gulung.(Kp / tim)